Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Muncul di Sertfikasi BIS, Peluncuran POCO X4 5G Semakin Dekat

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Kelompok hacker Anonymous mendeklarasikan perang siber ke Rusia. Sejumlah situs milik pemerintah dilaporkan diretas dan tumbang.

“Kelompok Anonymous resmi menyatakan perang cyber melawan pemerintah Rusia,” kata akun yang mengatasnamakan Anonymous, @YourAnonOne, dikutip dari The Guardian, Senin (28/2/2022).

Mereka juga mengklaim kalau serangan siber berupa DDoS telah menumbangkan situs pemerintah dan Russia Today, situs berita yang lokal yang mendukung rezim.

DDoS adalah serangan yang dirancang untuk membuat situs web jadi offline dengan banyaknya akses masuk dan membuatnya crash.

Baca Juga:
Konflik Rusia-Ukraina, Berujung Pemadaman Internet yang Dikhawatirkan Meluas

Serangan ini disebut masih aktif hingga Minggu sore waktu setempat, di mana situs resmi Kremlin (pemerintah) dan Kementerian Pertahanan masih tidak bisa diakses.

Anonymous juga menyatakan bahwa mereka meretas database Kementerian Pertahanan.

Cuitan Anonymous. [Twitter]
Cuitan Anonymous. [Twitter]

Serangan lainnya tertuju pada channel TV pemerintah Rusia, di mana hacker menampilkan konten pro Ukraina seperti lagu dan foto invasi Rusia.

Russia Today (RT) juga mengakui bahwa serangan siber itu berasal dari Anonymous.

Mereka mengaku kalau serangan itu berasal dari Amerika Serikat.

Baca Juga:
Serangan Siber Bidik Situs Ukraina, Diduga dari Rusia

“Usai deklarasi Anonymous, situs web RT menjadi subjek serangan DDoS besar-besaran dari sekitar 100 juta perangkat, di mana sebagian besar berbasis di AS,” ujar juru bicara RT.

Jamie Collier selaku konsultan di perusahaan keamanan siber Amerika Serikat menyatakan kalau klaim ini masih diragukan.

Alasannya, kelompok tanpa identitas seperti Anonymous biasanya enggan untuk menginformasikan serangan tersebut.

“Akan tetapi, Anonymous juga memiliki rekam jejak dalam melakukan serangan serupa dan itu sangat sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki,” kata Collier.

Baca :  Penduduk Cuma 277 Juta, Kominfo Bingung Dari Mana Angka Dugaan Kebocoran Data 337 Juta Dukcapil

Contohnya, target Anonymous saat itu mencakup CIA, Gereja Scientology, hingga ISIS.

Mereka juga pernah terlibat saat insiden Black Lives Matter, di mana saat itu George Floyd terbunuh.

Sebelum itu, serangan siber juga gencar ditargetkan ke situs Ukraina.

Ilustrasi serangan siber, DDOS. [Markus Spiske/Pixabay]
Ilustrasi serangan siber, DDOS. [Markus Spiske/Pixabay]

Beberapa serangan DDoS mengincar situs Kementerian Pertahanan Ukraina hingga PrivatBank, bank terbesar di Ukraina.

Leave A Reply

Your email address will not be published.