Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Neuralink Buka Suara soal Disebut Lakukan Eksperimen Kejam terhadap Hewan

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Perusahaan induk Facebook, Meta, mengatakan investasi kabel bawah laut miliknya dapat meningkatkan kapasitas internet dan ekonomi untuk kawasan Eropa dan Asia Pasifik, termasuk Indonesia.

Berdasarkan hasil studi dari Analysys Mason dan RTI International terkait dampak dari proyek kabel bawah laut Meta di kawasan Asia Pasifik dan Eropa, ada potensi untuk berkontribusi senilai 600 miliar dolar AS atau Rp 8.622 triliun terhadap PDB pada 2025.

“Di Indonesia, investasi kabel bawah laut kami diprediksikan dapat meningkatkan PDB hingga 59 miliar dolar AS (Rp 847 triliun) secara kumulatif antara 2023 hingga 2025,” kata Meta dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (2/3/2022).

Selain itu, investasi kabel bawah laut ini turut membantu menciptakan 1,8 juta lapangan kerja.

Baca Juga:
Telkom Siap Gelar Kabel Laut Asia Tenggara – Eropa

Bidang konstruksi, telekomunikasi, dan industri yang berbasiskan layanan jasa seperti keuangan, kesehatan, teknologi informasi, dan pendidikan pada 2025.

Hingga saat ini, Meta telah berinvestasi dalam beberapa sistem bawah laut di Asia Pasifik, melakukan diversifikasi rute, dan menghubungkan lebih banyak komunitas.

Rencana pembangunan kabel bawah laut Meta. [Meta]
Rencana pembangunan kabel bawah laut Meta. [Meta]

Dua dari sistem ini telah beroperasi, yakni Asia-Pacific Gateway and Jupiter.

Kabel-kabel ini menjelajahi berbagai kawasan seperti Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat.

Untuk yang terbaru, Meta mengumumkan rencana berinvestasi dalam delapan kabel bawah laut, yang dijadwalkan untuk mulai beroperasi antara tahun ini dan 2025.

Baca Juga:
Ubah Julukan Karyawan Jadi Metamates, Mark Zuckerberg Banjir Hujatan Warganet

Dua kabel bawah laut, Echo dan Bitfrost, melewati Selat Luzon dan menjadi kabel pertama yang menghubungkan Jakarta, Indonesia, secara langsung dengan Amerika Serikat.

Baca :  Prabowo Teken MoU Kerja Sama Iptek dengan UGM

Kabel bawah laut lainnya, yang dikenal sebagai Apricot, akan menghubungkan Singapura, Jepang, Taiwan, Guam, Indonesia, dan Filipina.

Apricot akan menjadi kabel bawah laut pertama lintas Asia yang menghindari jalur terpadat di Laut China Selatan.

Untuk di Eropa, Meta telah berinvestasi untuk beberapa kabel bawah laut dan bekerja sama dengan para mitra untuk mengoperasikan Marea, sebuah kabel lintas Atlantik yang menghubungkan Virginia, Amerika Serikat dengan Bilbao, Spanyol.

Investasi kabel bawah laut di Eropa itu juga termasuk AEC1 dan Havfrue.

Selama satu dekade terakhir, Meta telah berinvestasi miliaran dolar dalam kemitraan dengan penyedia jaringan, produsen peralatan, perusahaan teknologi, penyedia layanan aplikasi lain, dan industri secara keseluruhan untuk meningkatkan konektivitas di seluruh dunia.

Menurut Meta, melalui upaya kolaboratif dan terbuka ini, telah melihat secara langsung bagaimana kolaborasi antara industri dapat membantu memberikan akses internet yang andal di seluruh dunia.

Rencana pembangunan kabel bawah laut Meta. [Meta]
Rencana pembangunan kabel bawah laut Meta. [Meta]

“Seiring dengan upaya kami membangun landasan untuk metaverse, kami akan terus mengawal proyek-proyek yang membantu orang-orang untuk maju di masa mendatang,” ujar Meta.

Leave A Reply

Your email address will not be published.