Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Kasus Langka! Bocah Lelaki Lahir dengan Dua Penis: Bisa Buang Air Kecil dari Keduanya

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Subvarian BA.2 yang muncul dari virus corona varian Omicron tampaknya tidak lebih parah daripada bentuk BA.1 asli. Demikian kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dikutip dari India Today.

WHO pada hari Selasa memperingatkan negara-negara yang ingin mencabut tindakan pencegahan virus corona, dengan mengatakan Omicron belum mencapai puncaknya di banyak negara.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus: “Terlalu dini bagi negara mana pun untuk menyerah atau menyatakan kemenangan. Virus ini berbahaya, dan terus berkembang di depan mata kita. WHO saat ini melacak empat sub-garis keturunan dari virus ini. Varian Omicron, termasuk BA.2.”

Bentuk BA.2 yang muncul dari varian coronavirus Omicron tampaknya tidak lebih parah daripada bentuk BA.1 asli, kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Selasa.

Baca Juga:
Catat! Berikut Daftar dan Nomor Hotline Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Bekasi

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove: “Tidak ada indikasi bahwa ada perubahan tingkat keparahan. Sekali lagi, omicron secara keseluruhan yang kami tahu lebih mudah menular, memiliki lebih banyak keuntungan pertumbuhan dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. virus yang sangat berbahaya.”

Komentar itu muncul saat versi BA.2 dari Omicron mulai menggantikan versi BA.1 “asli” yang lebih umum di negara-negara seperti Denmark.

BA.2 lebih menular daripada BA.1 yang lebih umum dan lebih mampu menginfeksi orang yang divaksinasi, menurut sebuah penelitian Denmark yang menganalisis infeksi di lebih dari 8.500 rumah tangga Denmark antara Desember dan Januari.

Van Kerkhove: “Kami membutuhkan orang-orang untuk menyadari bahwa virus ini terus beredar, dan terus berkembang.”

Pejabat WHO mengatakan vaksin, masker, dan jarak sosial masih merupakan alat yang efektif untuk melawan virus.

Baca :  Sambut Ramadhan, Dompet Dhuafa Gelar Pengobatan Gratis di Papua

Baca Juga:
Usai Ditemukan Satu Kasus Omicron, Dua Warga Jogja Dicurigai Ikut Terpapar

Leave A Reply

Your email address will not be published.