Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Update Covid-19 Global: Kasus Demam di Korea Utara Bertambah 200 Ribu Setiap Hari

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Seorang ahli bedah dari Prancis menghadapi tuntutan hukum atas tuduhan percobaan penjualan gambar atau hasil X-ray pasiennya ke orang lain.

Mulanya, seorang wanita asal Prancis sangat terkeju kalau ahli bedah yang menanganinya telah berusaha menjual hasil X-ray dari luka-lukanya secara online.

Seorang ahli bedah ortopedi senior di rumah sakit, Georges Pompidou di Paris terciduk menawarkan gambar atau hasil X-rray lengan bawah wanita tersebut, yang menunjukkan peluru Kalashnikov bersarang di dekat tulang.

Emmanuel Masmejean menghadapi tindakan hukum dan tuntutan disiplin, karena tidak meminta izin pasiennya untuk menyebarluaskan dan memperjualbelikan hasil X-ray wanita tersebut.

Baca Juga:
Selain Whole Genome Sequencing, Ini Cara Lain untuk Deteksi Virus Corona Varian Omicron

Rupanya, ia berpikir bahwa menceritakan kondisi pasiennya akan membuatnya banyak dikenal sehingga ia tak lagi mempertimbangkan kerahasiaan medis pasien yang perlu dijaga.

Ilustrasi ronsen. (Elements Envanto)
Ilustrasi ronsen. (Elements Envanto)

Bahkan dilansir dari The Guardian, ia pun meraup keuntungan yang lumayan dari menjual hasil X-ray pasiennya. Sebelumnya, pasiennya adalah korban penembakan dan serangan bom di ibu kota Prancis pada 2015 lalu, yang merenggut 130 nyawa.

Ia memperjualbelikan hasil X-ray pasiennya sebagai karya seni NFT. NFT (non-fungible token) adalah sertifikat kepemilikan yang unik dan bisa diterapkan pada kreasi digital apapun.

Karya seni itu hanya bisa dijual oleh pemilik NFT. Dalam bidang kesenian, hal ini memang cukup laris bila diperdagangkan.

Baca Juga:
Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir di Eropa, Begini Kata WHO

Baca :  Pentingnya Memilih Jenis Gendongan Bayi Agar Terhindar dari Displasia Pinggul, Kondisi Apa Itu?
Leave A Reply

Your email address will not be published.