Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Menyesal Tidak Vaksin, Wanita Ini Alami Stroke dan Serangan Jantung ketika Terkena Covid-19 di Masa Kehamilan

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Serangan jantung dan henti jantung mendadak adalah dua kondisi berbeda yang sering disalahartikan dan digunakan secara bergantian.

Dr. Venkat D Nagarajan- Konsultan, Ahli Jantung dan Ahli Elektrofisiologi, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai menjelaskan perbedaan serangan jantung dan henti jantung mendadak serta faktor risikonya.

Henti jantung mendadak mungkin merupakan gejala pertama serangan jantung. Sebagian besar pasien yang meninggal karena serangan jantung, meninggal karena henti jantung mendadak.

Henti Jantung Mendadak (Sudden Cardiac Arrest/SCA) mengacu pada suatu kondisi di mana terjadi penghentian fungsi jantung secara tiba-tiba, yaitu jantung berhenti berdetak.

Baca Juga:
Hati-hati, Rasa Sakit di 3 Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Varian Omicron

Hal ini mengakibatkan berkurangnya atau sama sekali tidak adanya aliran darah ke otak yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan menghentikan proses pernapasan.

Ilustrasi serangan jantung. [Envato]
Ilustrasi serangan jantung. [Envato]

Hal ini terjadi karena ketidakstabilan listrik tiba-tiba di ruang bawah jantung yang disebut ventrikel. Karena, mulai berdetak cepat dan dengan cara tak beraturan yang disebut fibrilasi ventrikel.

Pada titik ini dilansir dari Times of India, denyut jantung lebih besar dari 300 denyut per menit. Kondisi ini biasanya berlangsung singkat dan bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak bila tidak mengambil tindakan apapun.

Penyebab henti jantung mendadak

Berbagai penyakit dapat memicu serangan jantung mendadak. Penyakit yang berhubungan dengan fungsi otot jantung, seperti gangguan pernapasan akut yang menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah juga dapat memicu henti jantung mendadak.

Baca Juga:
5 Ciri-ciri Gejala Varian Omicron dan Pencegahannya yang Wajib Diketahui

Kondisi lain seperti kecelakaan vaskular, gangguan pada kandungan elektrolit darah seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah juga memicu kondisi ini.

Baca :  Gara-gara Minum Bubuk Kafein, Pria Ini Alami Serangan Jantung hingga Meninggal!

Jika tidak dikenali dan diobati, serangan jantung mendadak dapat menyebabkan kematian.

Namun, risiko serangan jantung rendah pada individu muda yang sehat. Risikonya sekitar satu dari 100.000 orang.

Karena, risiko seseorang menderita penyakit arteri koroner ini meningkat seiring bertambahnya usia, sama halnya dengan risiko serangan jantung.

Semua faktor risiko arteri koroner juga merupakan faktor risiko serangan jantung. Karena itu, risiko serangan jantung meningkat secara bertahap

Hubungan serangan jantung dan cuaca dingin

Paparan cuaca dingin bisa menyebabkan perubahan biologis yang bisa menyebabkan serangan jantung mendadak.

Sebuah penelitian di AS telah menemukan bahwa kasus serangan jantung di Inggris tertinggi selama bulan Desember dan Januari dan terendah selama bulan Juni.

Paparan cuaca dingin dapat meningkatkan pembentukan bekuan dalam tubuh. Pertama, ada peningkatan jumlah sel darah merah, peningkatan kolesterol plasma, peningkatan glikoprotein yang disebut fibrinogen yang mendorong pembentukan.

Paparan cuaca dingin juga menghambat peningkatan protein C yang memiliki efek perlindungan terhadap pembentukan bekuan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.