Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  10 Situs Download Film Gratis Kualitas HD Bukan di LK21, Rebahin, IndoXXI

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Para ilmuwan telah mengidentifikasi sedotan minuman tertua di dunia yang terbuat dari emas dan perak selama Zaman Perunggu.

Sedotan berbentuk tabung ramping sepanjang satu meter itu pertama kali ditemukan pada 1897 ketika para arkeolog menggali kuburan yang dikenal sebagai kurgan dari budaya Maikop kuno di barat laut Kaukakus.

Selama bertahun-tahun, para ahli dibuat bingung dengan fungsi tabung ramping tersebut. Namun studi baru ini menunjukkan bahwa orang zaman dulu menggunakan benda itu untuk minum bir dengan rekan dari kapal komunal.

Sedotan berumur 5.500 tahun itu juga terkubur bersama dengan kerangka dan barang-barang dari budaya Maikop.

Baca Juga:
Ilmuwan Temukan Struktur Terpanjang di Bimasakti

Beberapa di antaranya adalah barang mewah, seperti manik-manik yang terbuat dari batu semimulia dan emas, bejana keramik, hingga cangkir logam.

Sebelumnya, para ahli menduga bahwa benda tersebut merupakan tongkat kerajaan atau tiang untuk kanopi. Namun, tim arkeolog dari Rusia yang dipimpin oleh Viktor Trifonov tidak setuju dengan hal itu dan memutuskan untuk melakukan analisis ulang.

Trifonov dan timnya mengidentifikasi benda tersebut sebagai sedotan dan kemungkinan besar untuk meminum bir. Gagasan ini cocok dengan penemuan arkeologi lainnya.

Di Near East, orang kuno memfermentasi jelai menjadi bir sekitar 13.000 tahun yang lalu. Pembuatan bir skala besar dimulai di Asia Barat pada milenium kelima hingga keempat SM dan ditemukan bukti bahwa orang kuno minum melalui sedotan.

Temuan lainnya menunjukkan orang Sumeria kuno minum bir melalui alang-alang panjang yang berfungsi sebagai sedotan.

Baca Juga:
Kebal Antibiotik Superbug Ditemukan pada Landak

“Desain, jumlah tabung, analisis residu, dan beberapa kesamaan kritis dengan sedotan Sumeria membuat kami menyimpulkan bahwa tabung Maikop adalah sedotan minuman,” kata Trifonov dari Institute for the History of Material Culture, seperti dikutip dari Live Science pada Sabtu (22/1/2022).

Baca :  Ilmuwan Temukan Bukti Operasi Telinga Paling Tua, Berumur 5.300 Tahun

Leave A Reply

Your email address will not be published.