Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Waspada Alami Kulit Melepuh karena SJS, Jangan Sembarangan Konsumsi Paracetamol Bagi Pemilik Kulit Sensitif

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa paracetamol larut atau effervescent mengandung natrium tingkat tinggi. Kondisi ini berbahaya bagi konsumen karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Beberapa bentuk obat penghilang rasa sakit yang dapat larut di dalam air ini ditemukan mengandung natrium yang kadarnya melebihi batas asupan garam harian.

Fungsi dari natrium dalam obat ini adalah untuk mendorong proses pemecahan tablet di dalam air, lapor Mirror.

Untuk mengetahui hasil ini, peneliti melacak 300.000 ribu pasien berusia 60 hingga 90 tahun pada tahun 2000 hingga 2017 dari 790 operasi di Inggris.

Baca Juga:
Penghuni Panti Jompo dan Panti Asuhan di Kota Palu Hanya Makan Nasi Putih dan Garam

Peneliti menemukan risiko terkena serangan jantung, stroke, dan gagal jantung dalam setahun, akan meningkat sebanyak 22% pada penderita tekanan darah tinggi yang mengonsumsi tablet effervescent paracetamol.

Ilustrasi obat. (Shutterstock)
Ilustrasi paracetamol. (Shutterstock)

Risiko keseluruhan adalah 5,6%, dibandingkan pasien yang tidak mengonsumsi paracetamol yakni 4,6%.

Di antara pasien yang tidak memiliki tekanan darah tinggi, risiko terkena penyakit kardiovaskular dalam setahun adalah 19% lebih besar jika mereka mengonsumsi parasetamol dengan natrium di dalamnya.

Risiko kematian selama masa tindak lanjut juga lebih tinggi di antara mereka yang mengonsumsi paracetamol mengandung natrium.

“Dokter mungkin bisa meresepkan paracetamol yang tidak mengandung natrium untuk meminimalkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian,” jelas penulis utama studi Chao Zeng dari Central South University di Changsha.

Baca Juga:
Pantai Kusamba, Sentra Penghasil Garam di Bali yang Mayoritas Penduduknya Nelayan Dan Petani

Ia melanjutkan bahwa masyarakat harus memerhatikan asupan natrium dalam makanan serta obat mereka.

“Ada kebutuhan mendesak untuk perlindungan konsumen terhadap risiko ini. Strategi yang paling masuk akal dan efektif adalah pelabelan wajib untuk semua obat yang mengandung natrium dalam jumlah tinggi,” ujar profesor Bruce Neal, dari Imperial College London.

Baca :  Ini Manfaat dan Fitur Kalkulator Kehamilan Online untuk Pantau Perkembangan Janin

Leave A Reply

Your email address will not be published.