Indeks berita terkini dan terbaru hari ini
Baca :  Aurel Hermansyah Ngaku Sering Cekcok dengan Atta Halilintar karena Perbedaan Pola Asuh, Bagaimana Ya Cara Mengatasinya?

37+ Mockup Psd File Background

0

Cariberita.co.id – Setiap orangtua tentu ingin apa pun yang terbaik untuk anaknya. Tetapi, memutuskan hal penting bagi anak sebelum berdiskusi dengannya juga bisa menjadi pola asuh yang toksik.

Tindakan itu bisa jadi tanda-tanda dari helicopter parenting. Dikutip dari Ruang Guru, helicopter parenting merupakan gaya mengasuh dengan orangtua yang terlalu fokus terhadap anaknya. Mereka terlalu mengatur atau ikut campur terhadap pengalaman anak, terutama pada hal-hal yang berkaitan dengan kesuksesan dan kegagalan anak.

Istilah itu pertama kali digunakan oleh dr. Haim Ginott dalam buku berjudul Parents & Teenagers.

Seorang psikolog asal Texas, Amerika Serikat, Dr. Ann Dunnewold Ph.D, juga menyebutkan kalau helicopter parenting sebagai overparenting. Artinya, orangtua terlibat dalam kehidupan anak-anaknya, namun dengan cara yang berlebihan. Seperti terlalu mengontrol, terlalu melindungi, dan selalu menuntut anak untuk sempurna.

Baca Juga:
3 Tips Membangun Dasar Spiritual yang Kuat pada Diri Anak, Orangtua Perlu Paham

Ilustrasi orangtua marahi anak [Shutterstock]
Ilustrasi orangtua marahi anak [Shutterstock]

Perlu diingat, bahwa helicopter parenting tak hanya berlaku untuk orang tua yang memiliki anak kecil, melainkan juga yang telah memiliki anak remaja atau bahkan dewasa.

Ciri-Ciri Helicopter Parenting

1. Pada tahap balita: Selalu menjaga ketat anak saat bermain

Pada tahap balita, helicopter parenting mulai terlihat saat orangtua terlalu ketat menjaga anak saat bermain. Orangtua tidak membiarkan anak disentuh orang lain, tidak membiarkan anak bermain sesuatu yang baru, terlalu takut anak terluka saat bermain, mengarahkan perilaku anak, dan tidak membiarkan anak punya waktu sendiri.

2. Pada usia sekolah hingga kuliah: Membuat keputusan untuk anak

Baca Juga:
Terpisah 4 Tahun, Pertemuan Ayah dan Anak Ini Bikin Haru

Pada tahap ini, helicopter parenting biasanya berinisiatif untuk membuat keputusan bagi hidup anak tanpa mempertimbangkan pendapat anak.

Baca :  Jaga Kadar Gula Darah, Ini 5 Tips Sehat Rayakan Lebaran bagi Penderita Diabetes!

Leave A Reply

Your email address will not be published.